Pertumbuhan Fisik | Bagian pribadi materiil yang kuantitatif mengalami pertumbuhan, sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada,dari kecil menjadi besar,dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.. Materiil dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti atom,sel,kromosom,rambut,molekul,dan lain-lain.
Perubahan mencakup pertumbuhan fisik dan perbanyakan kromosom sel-sel: penambahan jumlah seperti gigi, rambut, pembesaran materiil jasmaniah. Hal yang demikian, kejadiannya dapat kita sebut sebagai “tumbuh”. Di samping itu ada perubahan kualitatif yang mencakup penyempurnaan struktur fisiologis: penyiapan fungsi-fungsi pada setiap bagian tubuh, dan sebagainya. Kejadian semacam itu dapat kita sebut “bertumbuh” .
Antara tumbuh dan bertumbuh terjadi perbedaan peristiwa, namun keduanya terjadi secara sambung menyambung dan saling menunjang. Dengan demikian, dalam pertumbuhan terjadi dua proses yang hampir berbarengan,yaitu proses pertumbuhan sendiri dan proses pematangn. Pertumbuhan dapat diamati misalnya dengan adanya penambahan besar tubuh, sedangkan pematangan ditandai dengan adanya perubahan dalam struktur tubuh beserta fungsi-fungsinya. Perubahan struktur dan fungsi-fungsi jasmani dapat disebut orang sebagai perkembangan jasmani. Disinilah batas perkembangan aspek jasmaniah,yaitu dalam struktur dan fungsi.
Perubahan struktur fisiologis dapat menyebabkan adanya perubahan emosional. Perubahan emosional ini menimbulkan perangai pribadi manusia. Deferensiasi struktur dan akumulasi pengalaman menghasilkan reaksi-reaksi emosional yang lebih kompleks. Perubahan fungsi-fungsi fisiologis, seperti otak dan sistem saraf menghasilkan pertumbuhan kapasitas intelektual atau kecakapan untuk melakukan sesuatu. Inilah kenyataan pertumbuhan kualitatif diri manusia yang prosesnya menuju ke arah kematangan.
Pertumbuahn fisik berhubungan dengan perubahan tubuh yang menjadi lebih besar, lebih berat, atau lebih banyak. Secara kuantitatif pertumbuhan fisik dapat diukur dengan inci, centimeter, meter, gram, ons, kilogram, dan sebagainya. Jantung semakin besar, tulang semakin panjang, keras, dan berat, daging semakin besar,kenyal,dan liat.
Pertumbuhan tidak selalu diikuti dengan perkembangan. Anak atau orang dewasa dapat tumbuh menjadi sangat gemuk dan berat, namun pertambahan semacam itu belum tentu diikuti dengan kematangan yang berarti atau efektivitas pribadi yang besar.
Pertumbuhan fisik yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai definisi tentang remaja, yaitu:
1. Pada buku-buku pediatri, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah : bila seseorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 untuk anak laki-laki.
2. Menurut UU No.4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
3. Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat untuk tinggal.
4. Menurut UU Perkawinan No.1 tahun1974, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki.
5. Menurut Diknas anak dianggap remaja bila anak sudah berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah.
6. Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai umur 10-18 tahun.
Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja meliputi : perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991:51) urutan perubahan-perubahan fisik adalah sebagai berikut:
Pada anak perempuan:
1. Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2. Pertumbuhan payudara.
3. Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki:
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi (keluarnya air mani).
6. Bulu kemaluan menjadi keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis, jenggot).
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu dada.
1.1 Penyebab perubahan
Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Pituitari yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja. Kedua hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang merangsang ginad – yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja. Tidak berapa lama sebelum saat remaja dimulai, kedua hormon ini sudah mulai diproduksi dan pada saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endokrin. Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus, yaitu kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pasa saat remaja dan terletak diotak.
1.2 Perubahan Fisik
Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang terjadi pada masa remaja ialah:
1. Pertumbuhan ukuran tubuh
Irama pertumbuhan mendadak menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum pematangan kelaminnya. Pertumbuhan anak laki-laki akan mencapi bentuk tubuh dewasa pada usia 19 sampai 20 tahun sedang bagi anak perempuan pada usia 18 tahun.
2. Perubahan proporsi tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus sampai seluruh masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga akhirnya proporsi tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa. Perubahan ini terjadi baik di dalam maupun di bagian luar tubuh anak.
3. Ciri kelamin yang utama
Ketika memasuki masa remaja alat kelamin mulai berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saaat pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Sedangkan pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat pertama kali mengalami menstruasi atau haid.
4. Ciri kelamin yang kedua
Yang dimaksud dengan ciri kelamin kedua pada anak perempuan adalah membesarnya buah dada dan mencuatnya puting susu, pinggul melebar lebih lebar daripada lebar bahu. Tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring. Sedang ciri kelamin kedua pada anak laki-laki adalah tumbuh kumis dan jenggot, otot-otot mulai tampak, bahu melebar daripada lebar pingggul, nada suara membesar, tumbuh jakun, tumbuh bulu ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar alat kelamin, serta perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
Ciri-ciri kelamin kedua inilah yang membedakan bentuk fisik antara laki-laki dan perempuan. Ciri ini pula yang seringkali merupakan daya tarik antarjenis kelamin.
Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu:
1) Percepatan pertumbuhan
Pada titik awal mulainya pertumbuhan tidak terdapat banyak perbedaan, akan tetapi kecepatan pertumbuhan individu menjadi sangat berbeda sesuai dengan iramanya masing-masing. Jadi, perbedaan individual tentang pertumbuhan tampak dalam perbedaan awal percepatan dan cepatnya pertumbuhan.
a. Bagi remaja laki-laki berkisar antara 10,5 tahun dan 16 tahun
b. Bagi remaja perempuan, dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12 tahun, yakni kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun.
2) Proses kematangan seksual.
Ada tiga kriteria yang membedakan anak laki-laki daripada anak perempuan, yakni dalam hal:
a. Kriteria pematangan
Kriteria kematangan seksual tampak lebih jelas pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Menarche atau menstruasi pertama dipakai sebagai tanda permulaan pubertas.Menarche merupakan ukuran yang baik karena menentukan disposisi untuk konsepsi (hamil) dan melahirkan, serta manifestasi yang jelas walaupun pendarahannya masih sedikit.
Kriteria sejelas ini tidak terdapat pada anak laki-laki. Sehubungan dengan ejakulasi ( pelepasan air mani) pada laki-laki permulaannya masih sangat sedikit, sehingga tidak jelas.
b. Pemulaan kematangan seksual
Permulaan kematangan seksual pada anak perempuan kira-kira 2 tahun lebih cepat mulainya daripada anak laki-laki. Menarche terjadi sekitar usia 13 tahun dengan penyebaran normal antara 10 sampai 16,5 tahun, jadi kira-kira satu tahun sesudah dilaluinya puncak percepatan pertumbuhan.
Pada anak laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun sesudah puncak percepatan perkembangan (kurang lebih 14 tahun) Namun ejakulasi pertama (mimpi pertama) mendahului puncak percepatan perkembangan, tetapi dalam air mani baru terdapat sedikit sperma.
c. Urutan gejala-gejala Kematangan Seksual
Pada anak perempuan, kematangan dimulai dengan suatu tanda kelamin sekunder dengan tumbuhnya buah dada (payudara) yang tampak dan bagiann putting susu yang sedikit mencuat. Hal ini terjadi pada usia antara 8 dan 13 tahun. Baru pada stadium kemudian, menjelang menarche, jaringan pengikat disekitarnya mulai tumbuh hingga payudara mulai memperoleh bentuk yang dewasa. Kelenjar payudara baru mengadakan reaksi pada masa kehamilan dengan suatu pembengkakan sedangkan produksi air susu terjadi pada akhir kehamilan. Hal ini merupakan akibat reaksi-reaksi fisiologi yang menyebabkan perubahan-perubahan pada organ-organ kelamin internal dalam hipofise lobus frontalis.
Pada anak laki-laki, kematangan seksual dimilai dengan pertumbuhan testes yang di,mulai antara umur 9,5 dan 13,5 tahun dan berakhir antara 13,5 dan 17 tahun. Pada usia kurang lebih 15-16 tahun, pada anak laki-laki, maupun perempuan pangkal tenggorokannya membesar dan menyebabkan pita suara menjadi lebih panjang. Anak laki-laki mengalami hal itu lebih banyak. Perubahan dalam suara tadi menyebabkan anak gadis mendapatkan suara yang lebih tinggi dan lebih nyaring, sedangkan suara anak laki-laki berubah menjadi agak berat. Karena pertumbuhan anatomi yang cepat mendahului penyesuaian urat sarafnya (urat sarafnya belum dapat cocok) maka timbullah keadaan yang khas pada anak laki-laki: terdengarlah suara yang tinggi diantara suara yang berat. Seperti halnya pada pertmbuhan anggota-anggota badan, maka keadaan tersebut hanya bersifat sementara namun dalam waktu itu cukup memberikan alasan untuk frustasi karena suara tidak mau menaati si pembicara.
0 Response to "Pertumbuhan Fisik"
Posting Komentar